Jamur Sawit: Bahan Pangan Underrated

 

Image by Google

 Apakah kalian pernah melihat jenis jamur di atas? Apabila pernah, pernahkah kalian mencoba mengkonsumsi jamur ini? Atau bahkan belum pernah sama sekali. 

 Jamur yang ada pada gambar merupakan jamur yang dikenal dengan sebutan jamur sawit. Jamur sawit sendiri juga dikenal dengan sebutan jamur merang. Jamur ini termasuk dalam famili Volvariella sehingga memiliki nama latin Volvariella Sp. Jamur sawit merupakan jamur yang bisa dikonsumsi yang tumbuh pada tandan kosong kelapa sawit. Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah yang akhir-akhir sangat melimpah seiring dengan meningkatnya produksi CPO (Crude Palm Oil) dari industri kelapa sawit.

 Jurnal Ilmiah Kesehatan yang berjudul Fitokimia, Flavonoid, dan Aktivitas Antioksidan Jamur Sawit (Volvariella sp) dimana Fadly dkk, dari Universitas Tanjungpura menjelaskan bahwa Jamur sawit memiliki ciri-ciri fisik warna coklat abu-abu dan lokasi tumbuhnya pada tandan kosong kelapa sawit. Jamur sawit muda memiliki warna abu-abu atau coklat dan bentuk bulat seperti telur, tetapi ukuran bulatan pada jamur sawit lebih besar dari jamur pada umumnya. Selain itu, jamur ini juga memiliki ciri khas berbau langu. Oleh sebab itu, jamur ini terkesan kotor dan banyak yang menolak untuk mengkonsumsi dan lebih memilih jamur merang yang berwarna putih dan cenderung tidak berbau.

 Akibatnya walaupun Industri kelapa sawit yang berkembang di Indonesia meningkat pesat bukan berarti konsumsi jamur sawit ini ikut meningkat. Berdasarkan penjelasan Prasetya dkk, dari Universitas Dehasen Bengkulu dalam jurnalnya yang berjudul Pengolahan Makanan Beku Berbahan Dasar Jamur Sawit Sebagai Nilai Tambah di Desa Talang Jambu dan Desa Pasar Bembah Kabupaten Bengkulu Utara. Hal ini terjadi dikarenakan kurangnya informasi nutrisi jamur terutama jamur sawit sehingga tidak banyak yang memanfaatkannya untuk memenuhi asupan protein.

 Jamur sawit sendiri  memiliki kandungan nutrisi yang tinggi akan protein 34,24%, serat 39,83%, dan karbohidrat 5,47% serta rendah lemak yaitu 1,95% (dalam 100 gram berat kering). Artinya, potensi jamur sawit sangat tinggi untuk dijadikan sebagai bahan pangan yang sehat karena tinggi akan protein dan rendah lemak. Apabila dibandingkan lemak yang ada pada daging sapi yang berkisar antara 5-9%, kandungan lemak pada jamur sawit lebih. Oleh sebab itu, jamur dianggap sebagai sumber lemak dan mineral yang baik sehingga aman dikonsumsi oleh semua kalangan dan berbagai usia.

 Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa jamur sawit Memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai bahan pangan dan produk olahan dengan kandungan protein yang tinggi. Produk olahan tersebut dapat disejajarkan dengan produk olahan dari daging ataupun ikan yang tinggi protein namun kelebihan produk jamur yaitu rendah lemak. Salah satu produk yang dapat dihasilkan dari jamur ini ialah makanan beku yang sedang tren akhir-akhir ini. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir lagi karena jamur sawit aman untuk konsumsi.

 Jadi, apakah kawan-kawan tertarik untuk mencoba jamur satu ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Amparan Tatak dan Cara Membuatnya

Dia: A Story