Kasih tanpa Pamrih
Apa maksudnya dari kasih tanpa pamrih? Apakah ada yang tau akan makna kalimat ini? Ataukah sudah melakukan hal ini dalam kehidupan? Bila iya, bagaimana caranya? Lantas bila tidak, apakah merupakan suatu hal yang sulit dicapai? Entahlah, saat menulis ini pun penuh dengan perasaan tanya dan bertanya.
Apakah setelah tulisan ini selesai kita akan menemukan makna dari kalimat tersebut? Lalu, bagaimana kasih tanpa pamrih versi dari penulis?
Kasih tanpa pamrih apabila dijabarkan maka memberikan kasih tanpa mengharapkan apapun. Melakukan sesuatu dan seseorang dengan penuh kasih tanpa mengharapkan balasan apapun. Tanpa keinginan diberlakukan sebagaimana perkataan dan perlakuan kasih ini diberikan.
Berat ya ternyata karena tidak semua manusia bahkan saat menulis ini dapat dikatakan mampu melakukannya. Karena masih mengharapkan balasan serupa akan kasih yang kita berikan. Karenanya kita masih merasakan perasaan kecewa saat kita tidak memperoleh seperti apa yang kita lakukan.
Salahkah? Tidak, karena memang memberikan kasih tanpa pamrih hanya bagi manusia-manusia pilihan. Manusia yang memilih memberikan kasih tanpa batas. Manusia yang tidak menghakimi siapapun termasuk Tuhan saat kasihnya tidak terbalaskan. Oleh karena itu, mari lakukan setahap demi setahap sampai kita suatu hari nanti dapat memberikan kasih tanpa pamrih kepada apapun dan siapapun.
Karena bukankah kita memiliki suri teladan yang telah dilakukan oleh mereka yang namanya terkenal melintasi jaman. Nama yang kita kenal tetapi kita tidak pernah berkenalan. Nama-nama yang abadi dalam kehidupan yang akhirnya sampai kepada kita. Karenanya kalau mereka mampu dan bisa maka kita pun akan bisa melakukannya walaupun harus memerlukan waktu seumur kehidupan yang ada.
Kasih tanpa pamrih yang diberikan bunda Siti Khadijah kepada Rasulullah dan begitu pula sebaliknya. Tidak ada yang tidak mengetahui kisah beliau berdua. Kisah yang selalu menjadi impian setiap manusia terutama bagi umat Islam. Bagaimana bunda Siti Khadijah memberikan seluruh jiwa, raga dan harta untuk membantu Rasulullah dalam menjalankan dan menyebarkan siar Islam kala itu. Bahkan sampai dikatakan apabila suatu saat Rasulullah kesulitan maka bunda Siti Khadijah meminta gunakanlah tulang belulang beliau apabila itu bisa membantu.
Selain beliau berdua, ada kisah Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail. Kisah bagaimana Ibrahim diperintahkan untuk mengorbankan anak sendiri yaitu Nabi Ismail. Mengapa kisah ini termasuk dalam kasih tanpa pamrih?
Hal ini terlihat dalam jawaban Nabi Ismail yang bersedia untuk dikorbankan. Beliau berkata apabila hal itu merupakan perintah Tuhan maka laksanakan. Dapat kita lihat, kasih sayang Nabi Ismail untuk orang tuanya melakukan apapun yang diminta. Beliau tidak mengharapkan balasan apapun akan pengabdiannya. Namun dengan kehendak Tuhan, akhirnya yang disembelih bukan beliau melainkan berubah menjadi seekor domba.
Selain kisah yang sudah disebutkan masih banyak kisah-kisah yang lain. Semoga suatu hari nanti dapat kita bahas kembali.
Jadi, siapa yang tidak tersentuh akan kisah itu?
Setidaknya ada perasaan yang membuat hati terkagum. Bagaimana bisa mereka melakukan hal tersebut memberikan kasih tanpa pamrih. Terkadang dalam melakukan sesuatu terutama kasih sayang bukan sekedar pola pikir tapi juga pola perasaan.
Komentar
Posting Komentar