Sampai Jumpa, Naruto

 

Image by Google

Siapa yang tidak mengetahui anime satu ini?

    Bagi generasi tahun 90-an, anime ini merupakan teman bermain yang selalu dinanti. Saat minggu pagi dimana harus berebut remot televisi dengan orang rumah. Sore hari dimana bingung memilih mengaji atau mengikuti salah satu arc di anime ini yaitu ujian chuunin. Nostalgia yang mmeberikan rasa hangat dimana, kapan dan bersama siapa saat membicarakannya.

    Naruto merupakan salah satu anime yang diadaptasi dari manga karya Masashi Kishimoto. Naruto sendiri terbagi menjadi dua series anime yaitu Naruto dan Naruto Shippuden. Series Naruto digarap oleh studio Pierrot dan Aniplex sedangkan Naruto Shippuden digarap oleh studio Pierrot saja. Namun, kedua anime sama-sama disutradarai oleh Hayato Date. Seri Naruto memiliki sembilan musim dengan 220 episode. Sedangkan Naruto Shippuden memiliki kurang lebih 500 episode.

    Naruto sendiri merupakan nama tokoh utama dalam anime ini. Naruto merupakan seorang anak yatim piatu yang bercita-cita menjadi hokage. Hokage sendiri merupakan gelar pemimpin desa dimana tempat Naruto tinggal. Desa tersebut bernama Konohagakure yang mana memiliki tetangga yang dikenal dengan lima negara besar. Karena di dalam tubuh Naruto disegel makhluk berekor sembilan menjadikannya dihindari bahkan dikucilkan oleh warga desa Konohagakure. Semua perjalanan kehidupan Naruto dijelaskan dalam series Naruto dan Naruto Shippuden.

Jadi, apa hubungannya Naruto dan generasi 90-an?

    Naruto sendiri memiliki hubungan yang erat bagi generasi tahun 90-an dimana kehidupan mereka berjalan dimana tumbuh dan berkembang bersama Naruto. Ketika Naruto masih menjadi genin (tingkatan ninja dalam serial Naruto) kala itu berusia hampir sama dengan penontonnya. Sehingga menjadikan Naruto bukan sekedar tontonan melainkan menjadi teman yang tidak terpisahkan.

    Bagi penulis sendiri, Naruto bukan sekedar serial anime yang layak ditonton melainkan teman seperjalanan yang sudah seperti mengarungi kehidupan bersama. Bukan sekedar tumbuh bersama melain sama-sama belajar, bagaimana Naruto belajar di dalam ceritanya begitupula dengan penulis yang belajar darinya. Karena hal ini, banyak generasi 90-an tidak terlalu tertarik untuk mengikuti serial Boruto. Alasannya cukup sederhana, Naruto dilemahkan selemah-lemahnya dimana memberikan rasa tidak nyaman.

    Serial Naruto memang sudah selesai namun perjalanan teman bertumbuhnya termasuk penulis sendiri belum usia. Karenanya kaliamt sampai jumpa sangat serasi dengan keadaan yang dialami. Kami bisa berjumpa kembali dengan menonton lagi serial Naruto walaupun rasanya mungkin sedikit berbeda. Naruto sudah berbahagia dengan keluarga barunya menjadikan kami pun berusaha bahagia dengan jalan kami sendiri. Kami hanya bisa mengucapkan sampai jumpa Naruto, kawan perjalanan.

Apakah yang menjadi teman perjalanan kawan-kawan?


Komentar

  1. saya juga salah satu yang nonton anime ini kalau muncul di tv, jalan ceritanya bagus apalagi mengangkat tema kehidupan, keluarga dan pertemanan yang keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, pokoknya berkesan lah dihati penonton sampai sekarang.

      Hapus
  2. Iya, ya. Dia bertumbuh bersama penontonnya. Berasa kayak teman main. Kalau aku sih Harry Potter, ya. Berasa jadi Hermione akunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berasa banget kak. Hermione ini ciamik sekali alias pinter. Saya kalo nonton Harry Potter malah berasa jadi piguran kak wkwk

      Hapus
  3. Masa kecilku ditemani oleh naruto. So sad 😢

    BalasHapus
  4. Gimana dengan saya yang ngga pernah nonton naruto😖

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak apa-apa kak, teman bermainnya yang lain berarti xixi

      Hapus
  5. Apakah Naruto satu generasi dengan Ninja Hatori?

    BalasHapus
  6. Naruto memang sangat populer di jamannya dan juga menyisakan kenangan yang indah bagi penggemarnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Amparan Tatak dan Cara Membuatnya

Dia: A Story