Curcol Edition Pt. 3

Senin, 01 Juli 2024

Hari ini mendung menghampiri langit yang sedang bertugas seperti biasa. Rasanya malas sekali melakukan apapun bahkan menulis rasanya malas sekali. Minggu kemarin menjadi pekan yang sangat memacu adrenalin. Karena keasikan numpuk tulisan akhirnya menjadi banyak tiada terkira. Bukan apa, gempor yang ada menulis lima tulisan dengan minimal empat ratus lima puluh kata. Benar-tidaknya diuji ide dan bagai menuliskannya.

Sebenarnya tidak pernah ada bayangan dalam benak bahwa akan lolos dalam proses perekrutan komunitas one day one post. Karena merasa tulisan yang disampaikan benar-benar jauh dari kata baik dan benar. Alias masih suka-suka yang nulis mau gimana bentuknya dan gambarannya. Jadi, ketika ada event menulis yang lain tanpa pikir panjang langsung aja berniat ikutan. Ternyata malah membuat jadwal menulis semakin harus ekstra diperhatikan. 

Kenapa jadi begini? Kenapa jadi begitu?

Kadang pertanyaan seperti itu muncul tiba-tiba saja seperti gebetan yang hilang lalu balik lagi. Sepertinya memang benar perkataan para orang tua, jangan maruk. Bukan maruk tapi tidak menyangka saja jadi begini. Selanjutnya karena sudah tercebur sekalian aja berenang menari-nari di atas laut. Kebanyakkan tulisan yang digunakan untuk blog ini lebih mirip diari alias kesenangan pribadi. Tidak apa-apa lah, selama masih ada yang ditulis kan. Semakin hari semakin terasa bahwa tugas menulis jumlah katanya semakin meningkat. Awal pemberitahuan soal jumlah kata kan sekitar dua ratus kalau tidak salah ingat atau berapa gitu. Pokoknya sekitar jumlah begitu, kalo salah tolong dimaklumi ya karena sedikit lupa ingat. Nah, semakin dilewati setiap pekan ternyata jumlah kata minimalnya semakin bertambah. Lalu, muncul perasaan berbisik-bisik, jangan-jangan nanti tiap pekan bertambah. Saat itu pikiran sekita menjadi pening dan hampir saja mau menangis. Kalau gitu, gimana nasib tulisan yang lain?

Intinya pasrah saja saat itu entah akan sampai garis akhir atau tidak itu urusan belakangan. Nah, itu tadi sedikit menceritakan pengalaman setiap pekan menulis dengan berbagai minimal jumlah kata yang mau harus di tuliskan. Kalau dilihat-lihat, tulisan ini belum mencapai jumlah lima ratus kata sepertinya ya. Menulis tugas akhir saja sambil tersenyum dengan berderai air mata apalagi ini. Semoga selalu di kuatkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Sudah soal tulis menulis, mari beralih kepada kejadian hari ini. Hari ini bertepatan dengan hari daftar ulang sekolah bungsu kami. Karenanya dari pagi sudah terasa kesibukannya, sibuk bertarung dengan hati sebenarnya dimana antara hati dan kepala sedikit tidak tersambung. Hati ingin bangun agar tidak panas nanti pas daftar ulang. Tapi kepala pengen tidur saja karena benar-benar masih ngantuk. Apalagi di tambah suasana yang syahdu dengan musik dari langit.

Jadi, ini sudah berapa kata ya?

Ternyata setelah di periksa masih empat ratus empat belas. Masih banyak sekali menuju lima ratus kata. Jujur saja, menulis sebanyak lima ratus kata menjadi tantangan tersendiri karena baru kali ini menulis harus dengan minimal lima ratus kata. Masalahnya bukan di lima ratus kata melainkan pada waktu yang ditetapkan. Seandainya ini tugas akhir masih bisa ditunda. Bisa sih, tapi nanti gempor lagi kalo ditumpuk. Cukup sekali deh, tugas menulis ini ditumpuk sampai banyak sekali. Pekan yang melelahkan di tambah pikiran yang sedang penuh tekanan. Iya, tekanan kangen sama yang tersayang.

Nah, selanjutnya soal ide menulis ini sebenarnya banyak dari para penanggung jawab grup terutama di Oosthaven memberikan ide-ide yang unik dan menyenangkan untuk ditulis. Masalahnya ini ada pada diri sendiri, malas sekali mengembangkan tulisan dari ide. Pengennya langsung fafifuwasweswos langsung jadi. Semoga selama pekan ini tidak ada halangan dalam menulis. Karena semakin dirasa ada yang sedikit berbeda dari biasanya. Ah, mungkin karena lagi musim pancaroba.

Sekian dan terima kasih banyak sayang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Amparan Tatak dan Cara Membuatnya

Dia: A Story