Puasa Media Sosial: Cara Me-reset Diri Sendiri

Kawan-kawan, apakah ada yang tau maksud dari puasa media sosial? Ataukah kawan-kawan sendiri pernah melakukannya? Apa sih maksudnya dari puasa media sosial ini? Yuk, kita cari tahu lebih dekat.

Puasa media sosial terdiri dari dua kata yaitu puasa dan media sosial.  Puasa Menurut bahasa puasa berarti “menahan diri" sedangkan media sosial berarti sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Jadi, puasa media sosial artinya melakukan istirahat sejenak atau menahan diri dari platform jejaring sosial untuk jangka waktu tertentu. Puasa media sosial, yang juga dikenal sebagai "detoks digital".

Praktik puasa media sosial melibatkan pemutusan hubungan dari platform apapun seperti Facebook , Instagram , Twitter , dan Snapchat serta lainnya dimana dilakukan untuk menumbuhkan fokus yang lebih besar pada interaksi dunia nyata dan tugas-tugas yang produktif. Dengan membatasi waktu yang dihabiskan pada perangkat digital, individu dapat secara efektif mengurangi dampak dari notifikasi yang terus-menerus dan godaan untuk menggulir feed media sosial tanpa berpikir.

Puasa sosial media merupakan salah satu terapi psikologis yang sudah teruji dapat mengembalikan semangat serta kekuatan diri seseorang. Puasa media sosial termasuk upaya konkrit dalam menjaga kesehatan mental di tengah perkembangan teknologi.

Lalu, puasa media sosial sendiri memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain:

Kelebihan:

1. Peningkatan Fokus : Dengan mengurangi gangguan digital, individu dapat lebih berkonsentrasi pada pekerjaan atau studinya.

2. Produktivitas yang Ditingkatkan : Dengan lebih sedikit gangguan dari media sosial, individu dapat menyelesaikan lebih banyak hal dalam waktu yang lebih singkat.

3. Kesejahteraan Mental : Meluangkan waktu dari media sosial dapat mengurangi perasaan cemas dan membanding-bandingkan, sehingga menghasilkan kesehatan mental yang lebih baik secara keseluruhan.

Kekurangan:

1. FOMO (Fear of Missing Out) : Beberapa individu mungkin mengalami perasaan kehilangan informasi atau acara penting.

2. mengecilkan lingkungan sosial : Ketidakhadiran dalam media sosial dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan perasaan terisolasi dari teman-teman dan berbagai kejadian yang sedang berlangsung.

3. Dampak Profesional : Dalam industri tertentu, aktif di media sosial sangat penting untuk membangun jaringan dan tetap mengetahui perkembangan industri.

Jadi, bagaimana cara mulai dan melakukan puasa media sosial?

Memulai puasa media sosial melibatkan perencanaan yang matang dan penetapan tujuan yang jelas. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan saat ingin melakukan puasa media sosial, antara lain:

1. Tetapkan Durasi Sasaran

Tentukan durasi dan tujuan puasa media sosial Anda.

2. Informasikan Jaringan Anda

Beritahu keluarga, teman dan kolega tentang jeda digital Anda untuk mengelola ekspektasi. Hal ini dilakukan agar tidak menyulitkan anda setelah melakukan puasa media sosial.

3. Nonaktifkan Notifikasi

Matikan notifikasi untuk aplikasi media sosial untuk meminimalkan godaan. Selain itu anda juga bisa menyimpan aplikasi di tempat yang tidak terlihat.

4. Uninstall Aplikasi

Pertimbangkan untuk menghapus aplikasi media sosial dari perangkat Anda selama masa puasa. Anda bisa menghapus aplikasi yang benar-benar membuat anda kecanduan.

5. Melakukan Kegiatan Alternatif

Isi waktu luang yang didapat karena puasa media sosial dengan kegiatan produktif atau santai seperti membaca, berolahraga, atau hobi yang anda minati.

Begitulah penjelasan secara singkat mengenai puasa media sosial dan cara melaksanakannya. Jadi, apakah kawan-kawan tertarik dan berminat untuk melakukan puasa media sosial?