Dia: A Story
Braak Suara kursi ditendang mengagetkan semua yang berada di ruangan berwarna putih yang ditempati. Terlihat seorang laki-laki yang wajahnya merah menahan emosi sembari memaki-maki menunjukkan seberapa kuat emosi yang dirasakannya. Dua orang laki-laki lain yang ada di dalam ruangan pun beranjak menghampiri laki-laki berbaju merah itu. "Apaan sih lu Jaya? Datang-datang marah kagak jelas." tegur laki-laki bertubuh tinggi dengan rambut sebahu Laki-laki berbaju merah itu ternyata bernama Jaya. Terlihat lelaki berambut sebahu ingin mengatakan sesuatu lagi tetapi terpaksa diam setelah melihat sorot mata Jaya. "Lu diem dulu Ko. Sudah berapa lama lu kenal Jaya kaya ketemu kemarin sore. Dia lagi emosi, jangan sampe malah lu kena sasarannya" ucap lelaki berambut pendek dengan kacamata. Jaya yang sedang dibicarakan tidak menggubris mereka berdua. Karena bagi Jaya melampiaskan amarah lebih penting dibandingkan mendengarkan ucapan tidak berguna sahabatnya. Karena lelah meluapk...